1
Pelatihan pembuatan pupuk organik yang digagas oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tabalong mendapat sambutan positif dari para petani di wilayah setempat. Program ini menjadi angin segar bagi petani yang selama ini terkendala harga pupuk kimia yang kian melambung.
Anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki, Tono Wibowo, menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan yang diadakan pada 16 April 2025 di Desa Kambitin Raya, Kecamatan Tanjung. Menurutnya, pelatihan ini sangat membantu para petani, terutama yang berada di Desa Catur Karya, Kecamatan Haruai, yang dikenal sebagai kawasan Kampung Hortikultura.
“Kami sangat senang dan terbantu. Harga pupuk kimia saat ini sudah terlalu mahal. Dengan adanya pelatihan ini, kami bisa memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk kebutuhan tanaman kami sendiri,” ujar Tono.
Dampak Positif dan Harapan Petani
Hal serupa dirasakan oleh Sarmin, anggota Kelompok Tani Sukatani dari Desa Seradang. Ia menjelaskan bahwa bahan utama pembuatan pupuk organik, seperti kotoran sapi, mudah ditemukan di desanya. Selain itu, hasil penggunaan pupuk organik terbukti memberikan manfaat baik bagi pertumbuhan tanaman, terutama dalam jangka panjang.
“Harganya lebih murah dan bahan-bahannya mudah ditemukan di desa kami. Kami sudah merasakan dampaknya, tanaman lebih subur, daun-daunnya bagus, pertumbuhan jangka panjangnya juga lebih baik,” jelas Sarmin.
Selain mengurangi beban biaya, pupuk organik yang dihasilkan melalui program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas tanah dan mendukung keberlanjutan pertanian.
Harapan untuk Pendampingan Berkelanjutan
Para petani berharap pemerintah daerah dapat terus memberikan pendampingan dan pembinaan untuk meningkatkan kualitas pupuk organik yang mereka produksi. Mereka ingin memastikan bahwa hasil pupuk yang dibuat memenuhi standar kualitas yang berlaku agar dapat digunakan lebih luas dan bernilai ekonomi.
Program pelatihan pembuatan pupuk organik ini tidak hanya berfokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga membuka peluang keberlanjutan pertanian di Tabalong. Dengan pengembangan lebih lanjut, langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
