Kendalikan Inflasi dan Antisipasi Kenaikan Harga, Diskopukmperindag Tabalong Gelar Bargaining Market

Kendalikan Inflasi dan Antisipasi Kenaikan Harga, Diskopukmperindag Tabalong Gelar Bargaining Market

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Upaya pengendalian inflasi salah satunya dengan mengadakan bazaar terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong.

Selain bekerja sama dengan Pemprov Kalsel, ada juga pasar murah yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Industri (Diskopukmperindag) Tabalong.

Seperti pada Kamis (22/9/2022), digelar pasar murah yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dan produk UMKM lokal di halaman kantor Diskopukmperindag Tabalong.

Acara pasar murah ini dilakukan dengan melibatkan beberapa distributor, petani lokal dan juga pelaku UMKM binaan Pemerintah Kabupaten Tabalong.

Menurut Sekretaris Diskopukmperindag Tabalong, Meri Ria Menawari Sinaga, bazar ini digelar dalam rangka upaya pengendalian inflasi, khususnya pada Bulan Maulid.

Pasar murah, Dinas Diskopukmperindag, Kota Tanjung Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis 22092022.
Suasana Pasar Murah di halaman Kantor Koperasi UKM Industri Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (22/9/2022).

Soalnya, di bulan ulang tahun Kabupaten Tabalong ini salah satu yang berpotensi terjadi lonjakan harga karena daya beli masyarakat mengalami peningkatan.

“Kami memang merencanakan bazaar untuk mengantisipasi hari besar keagamaan,” katanya.

Untuk bulan Maulid, berdasarkan pengalaman memang ada beberapa komoditi yang sering mengalami kenaikan antara lain gula, telur dan juga daging ayam.

Dijelaskannya, dalam menjalankan pasar murah yang mereka adakan, barang dijual ke masyarakat langsung dari distributor.

Dalam hal ini, Diskopukmperindag Tabalong memberikan dukungan berupa ongkos angkut atau ongkos angkut kepada distributor, agar harga jual ke masyarakat tetap bisa lebih rendah dari harga pasar.

“Barang yang dijual berupa kebutuhan sehari-hari seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, telur, bawang merah, sayur mayur lokal, beras dan produk UMKM,” kata Meri.

Dalam kesempatan itu, Meri juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan wholesale atau panic buying saat berbelanja.

“Habiskan secukupnya agar tidak pembelian panikkami akan mendukung penyediaan kebutuhan pokok agar tidak terjadi kelangkaan. Jadi jangan pembelian panik sehingga ada persoalan kelangkaan atau sulit dicari, ini bisa menimbulkan gejolak di masyarakat,” ujarnya. (AOL/*)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *