Dzikir Mutlaq Dan Muqayyad: Memahami Perbedaan dan Keutamaannya
Dalam kehidupan seorang Muslim, dzikir merupakan amalan penting yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dzikir bukan hanya sekadar mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah, tetapi juga menghayati makna yang terkandung di dalamnya. Di antara berbagai jenis dzikir, terdapat dua kategori utama yang perlu kita pahami: dzikir mutlaq dan dzikir muqayyad. Apakah perbedaan mendasar di antara keduanya? Mengapa pemahaman ini penting? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang dzikir mutlaq dan muqayyad, memberikan panduan lengkap agar kita dapat mengamalkannya dengan benar dan meraih keutamaannya.
Pengertian Dzikir Mutlaq
Dzikir mutlaq adalah dzikir yang tidak terikat oleh waktu, tempat, keadaan, atau jumlah tertentu. Artinya, kita bisa melakukannya kapan saja, di mana saja, dalam kondisi apa pun, dan tidak ada batasan jumlah pengulangan. Inilah fleksibilitas dan kemudahan yang ditawarkan oleh dzikir mutlaq.
Contoh Dzikir Mutlaq
Beberapa contoh dzikir mutlaq antara lain: mengucapkan kalimat tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (Laa ilaaha illallah), takbir (Allahu Akbar), istighfar (Astaghfirullah), shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, serta membaca Al-Qur’an.
Keutamaan Dzikir Mutlaq
Dzikir mutlaq memiliki banyak keutamaan. Selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, dzikir mutlaq juga dapat menenangkan hati, menghapus dosa, mendatangkan rezeki, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Bayangkan, hanya dengan melafalkan kalimat-kalimat sederhana, kita bisa meraih manfaat yang begitu besar.
Pengertian Dzikir Muqayyad
Dzikir muqayyad adalah dzikir yang terikat oleh waktu, tempat, keadaan, atau jumlah tertentu. Dzikir ini memiliki aturan dan tata cara yang lebih spesifik dibandingkan dzikir mutlaq. Dzikir Muqayyad biasanya terkait dengan waktu-waktu shalat, kejadian tertentu, atau amalan-amalan khusus.
Contoh Dzikir Muqayyad
Contoh dzikir muqayyad antara lain: dzikir setelah shalat fardhu, dzikir pagi dan petang (Al-Matsurat), dzikir sebelum tidur, dzikir ketika masuk dan keluar masjid, serta dzikir ketika mengenakan pakaian baru. Masing-masing dzikir ini memiliki waktu, tempat, dan bacaan yang telah ditentukan.
Keutamaan Dzikir Muqayyad
Keutamaan dzikir muqayyad tidak kalah dengan dzikir mutlaq. Mengamalkan dzikir muqayyad sesuai dengan aturan dan tata caranya akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, dzikir muqayyad juga dapat membantu kita untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap aktivitas kita.
Perbedaan Utama Antara Dzikir Mutlaq dan Muqayyad
Perbedaan mendasar antara dzikir mutlaq dan muqayyad terletak pada keterikatannya. Dzikir mutlaq bebas dari segala keterikatan, sedangkan dzikir muqayyad terikat oleh waktu, tempat, keadaan, atau jumlah tertentu. Singkatnya, dzikir mutlaq lebih fleksibel, sementara dzikir muqayyad lebih terstruktur.
Mengapa Memahami Perbedaan Ini Penting?
Memahami perbedaan antara dzikir mutlaq dan muqayyad sangat penting agar kita dapat mengamalkan dzikir dengan benar dan optimal. Dengan memahami perbedaan ini, kita tidak akan mencampuradukkan kedua jenis dzikir tersebut. Kita bisa mengamalkan dzikir mutlaq kapan saja dan di mana saja, serta mengamalkan dzikir muqayyad sesuai dengan aturan dan tata caranya.
Manfaat Praktis Pemahaman Dzikir Mutlaq dan Muqayyad
Pemahaman yang baik tentang dzikir mutlaq dan muqayyad memungkinkan kita untuk menyusun jadwal dzikir yang teratur dan konsisten. Kita dapat menyisihkan waktu khusus untuk mengamalkan dzikir muqayyad, seperti dzikir setelah shalat atau dzikir pagi dan petang. Di sela-sela kesibukan sehari-hari, kita juga dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengamalkan dzikir mutlaq.
Menghindari Kekeliruan dalam Mengamalkan Dzikir
Tanpa pemahaman yang baik, kita mungkin saja keliru dalam mengamalkan dzikir. Misalnya, kita mungkin mengamalkan dzikir muqayyad di waktu yang tidak tepat, atau mengabaikan aturan dan tata cara yang telah ditetapkan. Dengan memahami perbedaan antara dzikir mutlaq dan muqayyad, kita dapat menghindari kekeliruan tersebut dan mengamalkan dzikir dengan lebih baik.
Tips Mengamalkan Dzikir Mutlaq dan Muqayyad Secara Optimal
Agar dapat mengamalkan dzikir mutlaq dan muqayyad secara optimal, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Niatkan dzikir karena Allah SWT, bukan karena tujuan duniawi.
- Lakukan dzikir dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
- Fokuskan pikiran dan hati pada makna dzikir yang diucapkan.
- Lakukan dzikir secara rutin dan konsisten.
- Jadikan dzikir sebagai bagian dari gaya hidup Anda.
Kesimpulan
Dzikir mutlaq dan muqayyad adalah dua jenis dzikir yang memiliki keutamaan masing-masing. Dzikir mutlaq memberikan fleksibilitas dan kemudahan, sedangkan dzikir muqayyad menawarkan pahala yang berlipat ganda. Dengan memahami perbedaan di antara keduanya, kita dapat mengamalkan dzikir dengan benar dan optimal, sehingga dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Mari jadikan dzikir sebagai bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari.
Ayo, mulai sekarang, luangkan waktu setiap hari untuk berdzikir!
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah boleh menggabungkan dzikir mutlaq dan muqayyad?
Tentu saja boleh. Menggabungkan dzikir mutlaq dan muqayyad akan memperkaya amalan dzikir kita. Kita bisa mengamalkan dzikir muqayyad pada waktu-waktu yang telah ditentukan, dan mengisi waktu luang dengan dzikir mutlaq.
2. Dzikir mana yang lebih utama, dzikir mutlaq atau muqayyad?
Keduanya memiliki keutamaan masing-masing. Dzikir muqayyad memiliki keutamaan karena dilakukan sesuai dengan sunnah, sementara dzikir mutlaq memiliki keutamaan karena fleksibilitasnya. Sebaiknya, kita mengamalkan keduanya secara seimbang.
3. Apakah harus berwudhu sebelum berdzikir?
Tidak harus, namun lebih utama jika berwudhu sebelum berdzikir. Berwudhu akan membuat kita lebih suci dan khusyuk dalam berdzikir.
4. Bagaimana jika saya lupa bacaan dzikir muqayyad tertentu?
Jika Anda lupa bacaan dzikir muqayyad tertentu, Anda bisa membaca dzikir lain yang Anda hafal, atau membaca istighfar. Yang terpenting adalah tetap berusaha untuk mengingat Allah SWT.
5. Apakah boleh berdzikir sambil bekerja atau melakukan aktivitas lain?
Boleh, terutama jika Anda mengamalkan dzikir mutlaq. Berdzikir sambil bekerja atau melakukan aktivitas lain dapat membantu kita untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap aktivitas kita.
