Dari Desa Namun, Lahir Kreativitas! Program Perpustakaan Inklusi Sosial Bikin Warga Makin Produktif
Hai hai generasi kreatif! Pernah nggak sih ngerasa pengen punya skill baru yang nggak cuma seru, tapi juga bisa menghasilkan? Nah, kabar baik nih buat kamu yang lagi cari inspirasi! Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tabalong punya program keren yang namanya Perpustakaan Inklusi Sosial, dan dampaknya udah mulai terasa di Desa Namun, Kecamatan Jaro.
Bukan Sekadar Baca Buku, Tapi Juga Bikin Buket Cantik!
Bayangin deh, perpustakaan zaman sekarang nggak cuma soal rak buku yang tinggi menjulang. Di Desa Namun, perpustakaan bertransformasi jadi tempat pelatihan keterampilan yang kekinian banget! Puluhan remaja putri dan ibu-ibu antusias ikutan pelatihan pembuatan buket, hantaran, dan desain tote bag. Keren kan?
“Lho, kok bisa perpustakaan ngajarin bikin buket?” Mungkin itu yang ada di benakmu sekarang. Jadi gini, program Perpustakaan Inklusi Sosial ini tujuannya mulia banget. Selain meningkatkan minat baca, mereka juga pengen masyarakat punya keterampilan yang bisa dipakai untuk meningkatkan pendapatan. Ibaratnya, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui!
Mendukung Visi Bupati: Mencetak 15 Ribu Tenaga Terampil
Program ini bukan cuma sekadar kegiatan seru-seruan lho. Ini juga jadi bentuk dukungan nyata terhadap visi Bupati dan Wakil Bupati Tabalong yang pengen mencetak 15 ribu tenaga terampil. Yumilda Triningsih, Kabid Pengembangan Perpustakaan Dispersip Tabalong, bilang kalau pelatihan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan keterampilan para remaja di Desa Namun.
Kepala Desa Namun, Majin Noor, juga nggak kalah semangat. Beliau bangga banget sama program ini dan berharap bisa terus berlanjut untuk meningkatkan sumber daya manusia di desa. Beliau juga berpesan kepada peserta agar bisa menerapkan pelatihan yang sudah diterima. Wah, semangatnya patut diacungi jempol!
Kenapa Ini Penting Buat Kita?
Mungkin kamu mikir, “Ah, ini kan buat warga Desa Namun, apa hubungannya sama aku?” Eits, jangan salah! Semangat kreativitas dan produktivitas itu menular lho! Program ini ngasih kita pelajaran berharga:
- Perpustakaan Itu Lebih dari Sekadar Buku: Perpustakaan bisa jadi pusat kegiatan komunitas yang positif dan bermanfaat.
- Keterampilan Itu Investasi: Dengan punya keterampilan, kita bisa lebih mandiri dan punya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan.
- Kolaborasi Itu Kunci: Program ini sukses karena ada dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Dinas Perpustakaan, pemerintah desa, sampai masyarakat.
Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Inspiratif banget kan cerita dari Desa Namun ini? Yuk, kita ambil semangatnya dan mulai cari kegiatan positif yang bisa meningkatkan keterampilan kita. Nggak harus bikin buket atau desain tote bag kok. Bisa mulai dari ikut kursus online, belajar bahasa asing, atau bahkan bikin konten kreatif di media sosial.
Intinya, jangan pernah berhenti belajar dan berkreasi. Siapa tahu, dengan sedikit usaha, kita bisa jadi bagian dari perubahan positif di sekitar kita.
Penutup
Semoga artikel ini bisa menginspirasi kamu ya! Jangan lupa share ke teman-temanmu biar semangat kreativitasnya makin membara! Dan buat kamu yang pengen tahu lebih banyak tentang program Perpustakaan Inklusi Sosial di Tabalong, jangan ragu buat kepoin Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tabalong ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
