Ziarah Kubur Menurut UAS: Hukum, Adab, dan Manfaatnya
Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang sering dilakukan oleh umat Muslim. Tujuan utama dari ziarah kubur adalah untuk mengingat kematian, mendoakan ahli kubur, dan mengambil pelajaran dari kehidupan. Dalam pandangan Ustadz Abdul Somad (UAS), ziarah kubur memiliki hukum, adab, dan manfaat yang perlu dipahami agar pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Hukum Ziarah Kubur Menurut UAS
Menurut UAS, hukum asal ziarah kubur adalah *mubah* (boleh). Dahulu, Rasulullah SAW pernah melarang ziarah kubur karena kondisi keimanan umat Islam pada saat itu belum stabil. Namun, setelah keimanan mereka semakin kuat, Rasulullah SAW memperbolehkan ziarah kubur. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
*“Dahulu aku pernah melarang kalian untuk ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat melembutkan hati, membuat air mata bercucuran, dan mengingatkan kepada akhirat.”*
Dengan demikian, UAS menjelaskan bahwa ziarah kubur bukan hanya diperbolehkan, tetapi juga dianjurkan karena memiliki banyak manfaat spiritual.
Adab Ziarah Kubur yang Dianjurkan UAS
UAS menekankan pentingnya memperhatikan adab ketika melakukan ziarah kubur. Adab-adab ini bertujuan untuk menghormati ahli kubur dan menjaga kesucian tempat pemakaman. Berikut adalah beberapa adab ziarah kubur yang dianjurkan oleh UAS:
Menjaga Niat
Niatkan ziarah kubur semata-mata karena Allah SWT, untuk mengingat kematian dan mendoakan ahli kubur. Hindari niat-niat yang syirik atau menyimpang.
Berpakaian Sopan dan Menutup Aurat
Saat berziarah, kenakanlah pakaian yang sopan dan menutup aurat. Hindari memakai pakaian yang mencolok atau berlebihan.
Tidak Duduk atau Menginjak Kuburan
Hormatilah kuburan dengan tidak duduk, menginjak, atau melangkahi kuburan. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada ahli kubur.
Mengucapkan Salam
Ketika memasuki area pemakaman, ucapkan salam kepada ahli kubur. Salam yang dianjurkan adalah:
*Assalamu’alaikum ya ahlal qubur, yaghfirullahu lana wa lakum, antum salafuna wa nahnu bil atsari.*
(Semoga keselamatan terlimpah atas kalian wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni kami dan kalian, kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian.)
Mendoakan Ahli Kubur
Doakanlah ahli kubur dengan doa-doa yang baik. Mohonkan ampunan, rahmat, dan syafaat bagi mereka. Beberapa doa yang dianjurkan antara lain membaca Al-Fatihah, surat Yasin, dan doa-doa lainnya.
Tidak Berlebihan dalam Meratapi Kematian
Ziarah kubur adalah momen untuk mengingat kematian, bukan untuk meratapinya secara berlebihan. Hindari berteriak-teriak, menangis histeris, atau melakukan tindakan-tindakan lain yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Menjaga Kebersihan dan Ketertiban
Jagalah kebersihan dan ketertiban area pemakaman. Jangan membuang sampah sembarangan atau membuat keributan yang dapat mengganggu orang lain.
Manfaat Ziarah Kubur Menurut Pandangan UAS
UAS menjelaskan bahwa ziarah kubur memiliki banyak manfaat, baik bagi peziarah maupun bagi ahli kubur. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
- Mengingatkan tentang kematian dan akhirat.
- Melembutkan hati dan menjauhi sifat-sifat duniawi.
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Mendoakan ahli kubur dan memohonkan ampunan bagi mereka.
- Mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Kesimpulan
Ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan dalam Islam dengan tujuan mengingat kematian, mendoakan ahli kubur, dan mengambil pelajaran dari kehidupan. Menurut UAS, ziarah kubur memiliki hukum *mubah* (boleh) bahkan dianjurkan dengan memperhatikan adab-adab yang telah dijelaskan. Dengan memahami hukum, adab, dan manfaat ziarah kubur, diharapkan kita dapat melaksanakan amalan ini dengan benar dan mendapatkan manfaat yang maksimal.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai ziarah kubur menurut UAS:
Q: Apakah boleh ziarah kubur setiap hari?
A: Ziarah kubur boleh dilakukan kapan saja, namun tidak ada dalil yang mengharuskan untuk melakukannya setiap hari. Yang terpenting adalah menjaga niat dan adab saat berziarah.
Q: Bolehkah wanita ziarah kubur?
A: UAS menjelaskan bahwa ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Namun, pendapat yang lebih kuat membolehkan wanita ziarah kubur dengan syarat menjaga adab, menutup aurat, dan tidak meratapi kematian secara berlebihan.
Q: Apa saja doa yang dianjurkan saat ziarah kubur?
A: Doa-doa yang dianjurkan antara lain membaca Al-Fatihah, surat Yasin, dan doa-doa lainnya yang memohonkan ampunan dan rahmat bagi ahli kubur.
Q: Apakah boleh membawa bunga saat ziarah kubur?
A: UAS menjelaskan bahwa membawa bunga saat ziarah kubur hukumnya *khilafiyah* (ada perbedaan pendapat). Sebagian ulama membolehkan dengan tujuan sebagai simbol penghormatan, namun sebagian ulama lain melarang karena dianggap meniru tradisi non-Muslim. Lebih baik fokus pada doa dan amalan yang lebih utama.
