
1Rumah Sakit Pertamina Tanjung kini telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) modern dengan teknologi Sewage Treatment Plant (STP). IPAL ini resmi dioperasikan pada Kamis, 24 April 2025, bersamaan dengan peresmian gedung rawat inap baru oleh Direktur Medis PT Pertamina Bina Medika IHC, jajaran Pemkab Tabalong, dan tamu undangan lainnya.
IPAL STP dengan Sertifikat Layak Operasi (SLO)
Instalasi yang memiliki kapasitas 70 meter kubik ini menggunakan metode anaerob-aerob yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Teknologi ini memastikan hasil olahan limbah aman untuk lingkungan dan dapat dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan nonmedis, seperti penyiraman taman.
Direktur RS Pertamina Tanjung, dr. Alvin Malvinas Bayu Putra, menjelaskan, “Dengan teknologi ini, hasil olahan limbah melewati beberapa tahapan, termasuk di dua tangki besar, hingga menghasilkan keluaran limbah yang aman. Ini bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan.”
Komitmen Lingkungan Hidup
Direktur Medis PT Pertamina Bina Medika IHC, dr. Lia Gardenia Partakusuma, menyebut langkah ini sebagai wujud komitmen RS Pertamina Tanjung terhadap keberlanjutan lingkungan. “Rumah sakit adalah salah satu penghasil limbah terbesar, baik energi maupun limbah medis. Maka penting untuk memastikan limbah tersebut tidak mencemari lingkungan,” ujar dr. Lia.
IPAL ini juga diharapkan menjadi benchmark nasional dalam pengelolaan limbah medis berkelanjutan. Sistem yang diterapkan RS Pertamina Tanjung telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup.
Pengelolaan Limbah Padat Medis dan Nonmedis
-
Limbah Medis (LB3): Ditampung di tempat penampungan sementara di RS Pertamina Tanjung dan diolah oleh pihak ketiga berizin, dengan pemusnahan dilakukan di Balikpapan.
-
Limbah Nonmedis: Akan didaur ulang melalui kerja sama dengan bank sampah.
Dampak Positif untuk Lingkungan
Dengan IPAL ini, RS Pertamina Tanjung tidak hanya menjaga keberlanjutan lingkungan tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam pengelolaan limbah medis dan nonmedis secara bertanggung jawab. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi rumah sakit lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi serupa.