
Amuntai, Hulu Sungai Utara – Rumah Sakit Pembalah Batung (RSPB) Amuntai menggelar sosialisasi edukatif bertajuk “Mengenal Dunia Pers” pada Jumat (11/4). Acara yang berlangsung di ruang rapat gedung baru RSPB Amuntai, Desa Muara Tapus, Kecamatan Amuntai Tengah, menghadirkan Fathurrahman, mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, sekaligus perwakilan dari Dewan Pers, sebagai narasumber utama.
Direktur RSPB Amuntai, Apt Farida Evana, bersama seluruh jajaran manajemen rumah sakit tampak antusias mengikuti pembahasan mendalam tentang peran pers dan pentingnya pemahaman kerja jurnalistik profesional.
Peran Pers dalam Demokrasi
Fathurrahman memaparkan bahwa pers merupakan pilar penting dalam demokrasi, yang bertanggung jawab menyampaikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa produk jurnalistik berbeda dengan konten media sosial, karena karya jurnalistik melalui proses pencarian data, verifikasi, serta pengolahan informasi berdasarkan undang-undang dan kode etik jurnalistik.
“Wartawan wajib bekerja secara profesional, menjunjung tinggi Undang-Undang Pers serta kode etik jurnalistik. Inilah yang membedakan berita dari media profesional dengan informasi sembarangan di media sosial,” ujar Fathurrahman.
Ia juga menekankan pentingnya hak dan kewajiban wartawan serta hak masyarakat terhadap pemberitaan. Hak jawab dan hak koreksi, menurutnya, adalah instrumen penting dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan pers dan perlindungan terhadap publik.
Verifikasi Kompetensi Wartawan
Fathurrahman menjelaskan bahwa wartawan profesional memiliki Kartu Kompetensi Wartawan, yang dikeluarkan oleh Dewan Pers. Kartu ini menunjukkan level kompetensi wartawan, mulai dari muda, madya, hingga utama. Masyarakat dapat memverifikasi status wartawan melalui situs resmi Dewan Pers, sehingga dapat memastikan kredibilitas sumber informasi.
“Jika media mengabaikan hak jawab, bukan hanya melanggar etika, tapi juga bisa menghadapi sanksi hukum sesuai UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers,” tegasnya.
Manfaat Sosialisasi Bagi RSPB Amuntai
Direktur RSPB Amuntai, Apt Farida Evana, menyampaikan rasa terima kasih atas penjelasan yang diberikan. Ia mengakui bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi manajemen rumah sakit terkait cara kerja pers dan pentingnya membangun hubungan yang sehat dengan media massa.
“Penjelasan ini sangat bermanfaat. Kini kami lebih memahami bagaimana pers bekerja dan bagaimana membangun kemitraan yang sehat dengan media,” ungkap Farida Evana.
Langkah Awal Kemitraan dengan Media
Sosialisasi ini menjadi titik awal bagi RSPB Amuntai dalam memperkuat hubungan dengan media sebagai mitra strategis. Melalui kerja sama yang baik, rumah sakit dapat menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat secara tepat, akurat, dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen RSPB Amuntai untuk meningkatkan literasi informasi di internal organisasi, sekaligus memastikan bahwa semua pihak memahami pentingnya etika dan profesionalisme dalam komunikasi dengan media massa.