Khutbah Jumat Keutamaan Puasa Arafah
Kaum muslimin rahimakumullah,
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga pada kesempatan yang mulia ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Pada kesempatan Khutbah Jumat yang penuh berkah ini, saya akan menyampaikan khutbah dengan tema “Keutamaan Puasa Arafah”. Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, khususnya bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari ketika jamaah haji sedang wukuf di Arafah. Mengapa puasa ini begitu istimewa? Mari kita simak penjelasan berikut ini.
Keutamaan Puasa Arafah: Penghapus Dosa Dua Tahun
Salah satu keutamaan terbesar dari Puasa Arafah adalah sebagai penghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
(HR. Muslim)
Artinya: “Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. Dan puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun sebelumnya.”
Makna Penghapusan Dosa
Kaum muslimin yang berbahagia, perlu kita pahami bahwa penghapusan dosa di sini adalah dosa-dosa kecil. Sedangkan dosa-dosa besar, tetap memerlukan taubat nasuha dan perbaikan diri yang sungguh-sungguh. Namun, keutamaan ini tetaplah menjadi motivasi bagi kita untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Kesempatan Emas Meraih Ampunan
Puasa Arafah adalah kesempatan emas yang tidak boleh kita lewatkan. Di tengah kesibukan duniawi, luangkanlah waktu sehari untuk berpuasa dan mendekatkan diri kepada Allah. Mohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat, dan berharaplah agar Allah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita.
Hikmah di Balik Puasa Arafah
Selain mendapatkan ampunan dosa, Puasa Arafah juga memiliki hikmah yang mendalam. Puasa ini mengajarkan kita tentang kesederhanaan, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama. Ketika kita menahan lapar dan dahaga, kita akan lebih merasakan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung.
Solidaritas dengan Jamaah Haji
Puasa Arafah juga menjadi bentuk solidaritas kita dengan saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Kita turut merasakan suasana khusyuk dan tawadhu’ yang mereka alami di Arafah, meskipun kita tidak berada di sana secara fisik.
Momentum Refleksi Diri
Puasa Arafah adalah momentum yang tepat untuk melakukan refleksi diri. Mengevaluasi segala perbuatan dan tingkah laku kita selama setahun terakhir, dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang. Jadikan puasa ini sebagai titik awal perubahan positif dalam hidup kita.
Tata Cara Puasa Arafah
Tata cara Puasa Arafah sama dengan puasa sunnah lainnya. Dimulai dengan niat di malam hari atau sebelum terbit fajar, kemudian menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Perbanyaklah berzikir, berdoa, membaca Al-Qur’an, dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.
Niat Puasa Arafah
Niat puasa Arafah dapat diucapkan dalam hati atau dilafadzkan, contohnya: “Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala” (Aku berniat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta’ala).
Amalan Sunnah Lainnya
Selain berpuasa, dianjurkan juga untuk memperbanyak amalan-amalan sunnah lainnya seperti membaca takbir, tahlil, dan tahmid. Perbanyaklah berdoa, khususnya doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Bersedekah dan membantu sesama juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan di hari yang mulia ini.
Puasa Arafah Bagi Jamaah Haji
Perlu diperhatikan bahwa bagi jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah, tidak disunnahkan untuk berpuasa. Hal ini karena wukuf di Arafah membutuhkan kekuatan fisik yang prima, agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan maksimal.
Prioritaskan Wukuf di Arafah
Bagi jamaah haji, fokuslah pada pelaksanaan wukuf di Arafah dengan sebaik-baiknya. Manfaatkan waktu yang berharga ini untuk berdoa, berzikir, dan memohon ampunan kepada Allah. Jangan sampai keutamaan wukuf di Arafah terlewatkan hanya karena ingin berpuasa.
Memaksimalkan Ibadah Haji
Tujuan utama ibadah haji adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ridha-Nya. Oleh karena itu, maksimalkanlah setiap kesempatan yang ada untuk beribadah dengan khusyuk dan tawadhu’. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan mengampuni segala dosa-dosa kita.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Demikianlah khutbah singkat tentang keutamaan Puasa Arafah. Marilah kita manfaatkan kesempatan yang berharga ini untuk meraih ampunan Allah dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Semoga khutbah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
FAQ Seputar Puasa Arafah
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai Puasa Arafah:
Apakah boleh berpuasa Arafah jika masih memiliki hutang puasa Ramadhan?
Sebaiknya melunasi hutang puasa Ramadhan terlebih dahulu. Namun, jika waktu sudah sangat mendesak (misalnya sudah tanggal 8 Dzulhijjah), maka diperbolehkan untuk berpuasa Arafah terlebih dahulu, kemudian mengganti hutang puasa Ramadhan setelahnya.
Apakah puasa Arafah bisa menggantikan puasa qadha Ramadhan?
Tidak bisa. Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang berbeda dengan puasa qadha Ramadhan yang hukumnya wajib. Keduanya memiliki niat dan tujuan yang berbeda.
Bagaimana jika tidak sengaja makan atau minum saat puasa Arafah?
Jika tidak sengaja makan atau minum, maka puasanya tidak batal. Lanjutkanlah puasa hingga waktu berbuka. Namun, jika sengaja makan atau minum, maka puasanya batal dan tidak mendapatkan keutamaan Puasa Arafah.
Apakah boleh melakukan puasa Arafah jika sedang dalam perjalanan (musafir)?
Boleh, namun lebih utama jika tidak memberatkan perjalanan. Jika perjalanan sangat berat dan memberatkan untuk berpuasa, maka lebih baik tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.
Apakah wanita yang sedang haid boleh berpuasa Arafah?
Tidak boleh. Wanita yang sedang haid dilarang untuk berpuasa, baik puasa wajib maupun puasa sunnah. Ia wajib mengganti puasa wajibnya di kemudian hari.
