Bacaan Tawasul Ziarah Kubur: Panduan Lengkap dan Maknanya
Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang deeply rooted dalam budaya Islam di Indonesia. Lebih dari sekadar kunjungan fisik, ziarah kubur adalah momen refleksi, doa, dan penghormatan kepada mereka yang telah mendahului kita. Salah satu praktik yang sering mengiringi ziarah kubur adalah membaca tawasul. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bacaan tawasul ziarah kubur, maknanya, adabnya, dan bagaimana memahaminya secara komprehensif.
Apa Itu Tawasul?
Secara bahasa, tawasul berasal dari kata “wasilah” yang berarti perantara atau jalan. Dalam konteks agama, tawasul adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantaraan orang-orang saleh yang telah wafat, seperti para nabi, wali, dan ulama. Tujuannya adalah agar doa-doa kita lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Perlu digarisbawahi bahwa tawasul bukanlah menyembah atau memohon kepada orang-orang saleh tersebut, melainkan memohon kepada Allah SWT dengan menyebutkan nama-nama mereka sebagai wasilah.
Bacaan Tawasul Ziarah Kubur yang Umum
Bacaan tawasul ziarah kubur bervariasi, namun umumnya mencakup beberapa elemen penting. Berikut adalah contoh bacaan tawasul yang sering digunakan:
“Ila hadhrati nabiyyil Musthofa Muhammadin Shallallahu ‘alaihi wasallam wa ala alihi wa ashhabihi ajma’in, al-Fatihah…” (membaca Surat Al-Fatihah)
Kemudian dilanjutkan dengan menyebutkan nama-nama orang saleh yang ingin dijadikan wasilah. Misalnya:
“Tsumma ila hadhrati Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Tsumma ila hadhrati Syekh Ahmad Rifai, Tsumma ila hadhrati (sebutkan nama orang yang dimakamkan), al-Fatihah…” (membaca Surat Al-Fatihah untuk masing-masing nama)
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca ayat-ayat Al-Quran, seperti Surat Yasin, Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas. Kemudian, diakhiri dengan doa untuk orang yang telah meninggal dan untuk diri sendiri.
Makna di Balik Setiap Bacaan
Setiap bacaan dalam tawasul memiliki makna mendalam. Membaca Al-Fatihah adalah bentuk permohonan kepada Allah SWT agar membimbing kita ke jalan yang lurus. Menyebutkan nama-nama orang saleh adalah bentuk penghormatan dan pengakuan atas jasa-jasa mereka dalam menyebarkan agama Islam. Membaca ayat-ayat Al-Quran adalah bentuk dzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Adab Ziarah Kubur yang Perlu Diperhatikan
Selain membaca tawasul, ada beberapa adab ziarah kubur yang perlu diperhatikan agar ziarah kita menjadi lebih bermakna dan diridhai oleh Allah SWT:
- Berniat Ikhlas: Niatkan ziarah kubur semata-mata karena Allah SWT, untuk mendoakan orang yang telah meninggal dan mengambil pelajaran dari kematian.
- Berpakaian Sopan: Kenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat.
- Menjaga Kebersihan: Jaga kebersihan area pemakaman dan hindari membuang sampah sembarangan.
- Tidak Berlebihan dalam Berdoa: Hindari meminta sesuatu kepada orang yang telah meninggal. Berdoalah hanya kepada Allah SWT.
- Tidak Merusak Makam: Hindari merusak atau mengubah bentuk makam.
- Menjaga Ucapan dan Perilaku: Hindari mengucapkan kata-kata kotor atau melakukan perbuatan yang tidak pantas di area pemakaman.
- Memberi Salam: Ucapkan salam kepada penghuni kubur, seperti “Assalamu’alaikum ya ahlal qubur.”
Kontroversi Seputar Tawasul
Praktik tawasul seringkali menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Beberapa kalangan berpendapat bahwa tawasul diperbolehkan, bahkan dianjurkan, selama tidak melanggar prinsip-prinsip tauhid. Sementara kalangan lain menganggap tawasul sebagai perbuatan bid’ah yang tidak ada tuntunannya dalam Al-Quran dan Hadis.
Penting untuk diingat bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam Islam. Kita harus saling menghormati perbedaan tersebut dan tidak saling menyalahkan. Yang terpenting adalah kita tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadis, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya.
Penutup
Ziarah kubur dan tawasul adalah bagian dari tradisi Islam yang kaya akan makna. Dengan memahami esensi dari setiap bacaan dan adab yang perlu diperhatikan, kita dapat menjadikan ziarah kubur sebagai momen refleksi yang mendalam dan meningkatkan spiritualitas kita. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bacaan tawasul ziarah kubur.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apakah Tawasul Dibolehkan dalam Islam?
Pendapat ulama berbeda-beda mengenai hukum tawasul. Ada yang membolehkan dengan syarat tidak melanggar prinsip tauhid, ada pula yang melarangnya. Sebaiknya pelajari lebih dalam dan ikuti pendapat ulama yang Anda yakini.
Bagaimana Cara Memilih Bacaan Tawasul yang Tepat?
Bacaan tawasul bisa bervariasi. Anda bisa menggunakan contoh bacaan yang diberikan di atas, atau mencari referensi lain dari sumber yang terpercaya. Pastikan bacaan tersebut sesuai dengan keyakinan dan pemahaman Anda.
Apa Manfaat Melakukan Ziarah Kubur?
Ziarah kubur memiliki banyak manfaat, di antaranya: mengingatkan kita akan kematian, mendoakan orang yang telah meninggal, mengambil pelajaran dari kehidupan, dan meningkatkan keimanan.
Apakah Boleh Meminta Sesuatu kepada Orang yang Sudah Meninggal Saat Ziarah Kubur?
Tidak diperbolehkan meminta sesuatu kepada orang yang sudah meninggal. Mintalah hanya kepada Allah SWT. Orang yang telah meninggal tidak memiliki kemampuan untuk mengabulkan permintaan kita.
Bagaimana Jika Saya Tidak Tahu Bacaan Tawasul?
Anda tidak harus membaca tawasul saat ziarah kubur. Yang terpenting adalah Anda berniat baik, mendoakan orang yang telah meninggal, dan menjaga adab ziarah.
