Amalan Bulan Safar: Menyambut Berkah di Bulan Kedua Hijriah
Bulan Safar, bulan kedua dalam kalender Hijriah, seringkali dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan yang tidak berdasar dalam masyarakat. Padahal, Islam mengajarkan untuk tidak mempercayai hal-hal yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an dan Hadis. Alih-alih mengikuti tradisi yang meragukan, penting untuk fokus pada amalan-amalan yang dianjurkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Memahami Bulan Safar dalam Perspektif Islam
Bulan Safar, seperti bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah, adalah ciptaan Allah SWT. Tidak ada dasar yang kuat dalam Islam untuk mempercayai bahwa bulan ini membawa kesialan atau malapetaka. Keyakinan semacam ini justru bertentangan dengan tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kuasa atas segala sesuatu.
Menepis Mitos dan Kepercayaan yang Keliru
Salah satu mitos yang sering beredar adalah anggapan bahwa di bulan Safar banyak terjadi bencana atau pernikahan tidak akan langgeng. Kepercayaan ini tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk selalu berprasangka baik kepada Allah SWT dan tidak terpengaruh oleh keyakinan yang menyesatkan.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada penularan penyakit (tanpa izin Allah), tidak ada kesialan karena burung terbang, tidak ada hantu, dan tidak ada Safar (bulan Safar sebagai bulan sial).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan-Amalan yang Dianjurkan di Bulan Safar
Daripada memfokuskan diri pada mitos dan kepercayaan yang keliru, lebih baik mengisi bulan Safar dengan amalan-amalan yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan:
- Meningkatkan Ibadah: Perbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa.
- Bersedekah: Memberi sedekah kepada yang membutuhkan dapat mendatangkan keberkahan dan menolak bala.
- Menjaga Silaturahmi: Mempererat tali persaudaraan dengan mengunjungi keluarga dan teman.
- Beristighfar: Memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan.
- Berdoa: Memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keselamatan, kesehatan, dan keberkahan dalam hidup.
Selain amalan-amalan di atas, kita juga dianjurkan untuk selalu berakhlak mulia, menjauhi perbuatan maksiat, dan berbuat baik kepada sesama. Dengan melakukan amalan-amalan ini, kita berharap dapat meraih ridha Allah SWT dan mendapatkan keberkahan di bulan Safar.
Ingatlah bahwa setiap bulan dalam kalender Hijriah memiliki keutamaan masing-masing. Manfaatkan bulan Safar ini untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan biarkan mitos dan kepercayaan yang keliru menghalangi kita untuk meraih keberkahan di bulan ini.
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Amalan Bulan Safar
Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan tentang amalan di bulan Safar:
- Apakah benar bulan Safar bulan sial?
Tidak, tidak ada dasar dalam Islam untuk mempercayai bahwa bulan Safar adalah bulan sial. Keyakinan ini bertentangan dengan tauhid.
- Amalan apa saja yang dianjurkan di bulan Safar?
Amalan yang dianjurkan antara lain meningkatkan ibadah, bersedekah, menjaga silaturahmi, beristighfar, dan berdoa.
- Apakah boleh menikah di bulan Safar?
Tentu saja boleh. Tidak ada larangan menikah di bulan Safar dalam Islam.
- Bagaimana cara menghindari kesialan di bulan Safar (jika memang ada)?
Fokuslah pada amalan-amalan yang dianjurkan dan berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan keselamatan dan perlindungan. Hindari keyakinan yang tidak berdasar.
- Apakah ada doa khusus untuk bulan Safar?
Tidak ada doa khusus yang secara spesifik dianjurkan untuk bulan Safar. Namun, dianjurkan untuk memperbanyak doa secara umum, memohon kebaikan dunia dan akhirat.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang benar tentang bulan Safar. Mari kita sambut bulan ini dengan amalan-amalan yang baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
