Doa Sholat Hajat LDII: Panduan Lengkap dan Mendalam
Dalam kehidupan yang penuh tantangan, seringkali kita dihadapkan pada berbagai kebutuhan dan harapan yang sulit dicapai dengan usaha semata. Di sinilah pentingnya sholat hajat, sebuah amalan sunnah yang dianjurkan untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam meraih hajat dunia dan akhirat. Bagi warga LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), pemahaman yang benar tentang tata cara dan doa sholat hajat sangatlah penting. Artikel ini akan membahas secara mendalam doa sholat hajat sesuai tuntunan LDII, beserta tata cara, waktu yang tepat, dan keutamaannya.
Sholat Hajat: Pengertian dan Keutamaannya
Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang memiliki keinginan atau kebutuhan mendesak (hajat) dan berharap Allah SWT mengabulkannya. Sholat ini menjadi wujud tawakal dan pengharapan kepada Allah SWT, disertai dengan usaha maksimal yang telah dilakukan.
Keutamaan Sholat Hajat dalam Islam
Sholat hajat memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
-
Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Melalui sholat, seorang hamba berinteraksi langsung dengan Sang Pencipta, mengungkapkan kebutuhan dan harapannya.
-
Menenangkan hati dan pikiran: Sholat hajat membantu menghilangkan kegelisahan dan keraguan, memberikan ketenangan batin dalam menghadapi masalah.
-
Mempermudah terkabulnya hajat: Dengan izin Allah SWT, sholat hajat menjadi wasilah (perantara) untuk mempermudah terkabulnya hajat yang diinginkan.
Pandangan LDII tentang Sholat Hajat
LDII sangat menganjurkan sholat hajat bagi seluruh warganya sebagai salah satu bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. LDII menekankan pentingnya sholat hajat dikerjakan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Tata Cara Sholat Hajat Sesuai Tuntunan LDII
Tata cara sholat hajat pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya, namun terdapat perbedaan pada niat dan doa yang dibaca setelah sholat. Berikut adalah tata cara sholat hajat sesuai tuntunan LDII:
Niat Sholat Hajat
Niat sholat hajat dilafalkan di dalam hati sebelum takbiratul ihram:
“Ushalli sunnatal haajati rak’ataini lillahi ta’ala” (Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala).
Rangkaian Sholat Hajat
Rangkaian sholat hajat terdiri dari dua rakaat:
-
Takbiratul ihram, membaca doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat pendek (dianjurkan surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua).
-
Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti sholat biasa.
-
Bangun untuk rakaat kedua dan ulangi seperti rakaat pertama.
-
Tasyahud akhir dan salam.
Doa Setelah Sholat Hajat (Sesuai Tuntunan LDII)
Setelah salam, dianjurkan membaca istighfar sebanyak mungkin, kemudian dilanjutkan dengan doa sholat hajat. Doa sholat hajat dapat dipanjatkan dengan bahasa Arab atau bahasa Indonesia, berisi permohonan kepada Allah SWT agar hajat dikabulkan. Contoh doa yang sering dibaca:
“Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhaanallaahi rabbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. As’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima maghfiratika wal ghaniimata min kulli birri wassalaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzamban illaa ghafartahu walaa hamman illaa farrajtahu walaa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin.”
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan Arsy yang Agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu segala sesuatu yang mendatangkan rahmat-Mu dan keteguhan ampunan-Mu, keuntungan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Jangan Engkau biarkan dosa bagiku melainkan Engkau ampuni, tidak ada kesusahan melainkan Engkau hilangkan, dan tidak ada suatu hajat pun yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”
Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Sholat Hajat
Tidak ada waktu khusus yang ditentukan untuk melaksanakan sholat hajat. Namun, terdapat beberapa waktu yang dianjurkan karena memiliki keutamaan tersendiri:
Sepertiga Malam Terakhir
Sepertiga malam terakhir (menjelang subuh) adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Melaksanakan sholat hajat pada waktu ini sangat dianjurkan.
Antara Adzan dan Iqamah
Waktu antara adzan dan iqamah juga merupakan waktu yang baik untuk berdoa. Memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan sholat hajat dapat menjadi wasilah terkabulnya doa.
Setelah Sholat Fardhu
Setelah melaksanakan sholat fardhu, dianjurkan untuk tidak langsung beranjak, melainkan menyempatkan diri untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Sholat hajat dapat dikerjakan setelah sholat fardhu sebagai tambahan amalan.
Adab dan Etika dalam Melaksanakan Sholat Hajat
Agar sholat hajat diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT, penting untuk memperhatikan adab dan etika berikut:
Berwudhu dengan Sempurna
Berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan sholat hajat merupakan syarat sah sholat. Pastikan semua rukun dan sunnah wudhu terpenuhi.
Menjaga Kekhusyukan
Khusyuk dalam sholat adalah kunci utama diterimanya ibadah. Berusahalah untuk fokus dan menghayati setiap gerakan dan bacaan dalam sholat.
Berpakaian yang Bersih dan Rapi
Berpakaian yang bersih dan rapi saat menghadap Allah SWT merupakan bentuk penghormatan. Usahakan untuk mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki.
Berdoa dengan Sungguh-Sungguh dan Penuh Harap
Saat berdoa setelah sholat hajat, panjatkan doa dengan sungguh-sungguh, penuh harap, dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permohonan kita.
Pentingnya Ikhlas dan Tawakal dalam Sholat Hajat
Sholat hajat hanyalah salah satu bentuk ikhtiar (usaha). Hal yang paling penting adalah ikhlas dan tawakal kepada Allah SWT. Ikhlas berarti melakukan sholat hajat semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia. Tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT setelah berusaha semaksimal mungkin.
Dengan ikhlas dan tawakal, kita akan merasa tenang dan yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi kita, baik hajat kita dikabulkan sesuai dengan keinginan kita, atau Allah SWT menggantinya dengan yang lebih baik.
Kesimpulan
Sholat hajat merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim, khususnya warga LDII, untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam meraih hajat dunia dan akhirat. Dengan memahami tata cara yang benar, waktu yang tepat, dan adab yang sesuai, serta dilandasi dengan ikhlas dan tawakal, insya Allah sholat hajat kita akan diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Mari kita jadikan sholat hajat sebagai bagian dari kehidupan kita, sebagai wujud tawakal dan pengharapan kepada Allah SWT. Jangan pernah lelah untuk berdoa dan memohon kepada-Nya, karena Allah SWT selalu mendengar dan mengabulkan doa hamba-Nya yang beriman.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Tidak ada keharusan untuk melakukan sholat hajat setiap hari. Sholat hajat dikerjakan ketika seseorang memiliki hajat atau kebutuhan yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT.
Sholat hajat lebih utama dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid). Meskipun tidak ada larangan untuk berjamaah, namun tidak ada dalil yang secara khusus menganjurkan sholat hajat berjamaah.
Jika hajat belum dikabulkan, jangan berputus asa. Teruslah berdoa, berusaha, dan bertawakal kepada Allah SWT. Mungkin saja Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik untuk kita. Bisa jadi hajat tersebut ditunda pengabulannya, atau diganti dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kita di dunia dan akhirat.
Tidak ada surat atau ayat Al-Qur’an khusus yang dianjurkan dibaca saat sholat hajat. Namun, dianjurkan untuk membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
Boleh. Meminta orang lain yang saleh dan dekat dengan Allah SWT untuk mendoakan hajat kita adalah hal yang baik dan diperbolehkan dalam Islam. Hal ini merupakan bentuk saling tolong menolong dalam kebaikan.
