Khotbah Kisah Para Rasul 3:1-10: Sebuah Mukjizat Kesembuhan dan Kuasa Iman
Kisah Para Rasul 3:1-10 adalah sebuah narasi yang kuat dan inspiratif tentang kesembuhan seorang pria lumpuh di gerbang Bait Allah yang bernama Gerbang Indah. Lebih dari sekadar cerita penyembuhan fisik, perikop ini mengupas tuntas tentang kuasa iman, karunia Allah, dan pentingnya memberitakan Injil kepada semua orang. Mari kita telaah khotbah ini lebih dalam untuk menggali makna rohani dan praktis yang terkandung di dalamnya.
Konteks Kisah Para Rasul 3:1-10
Waktu dan Tempat
Kisah ini terjadi di sekitar pukul tiga sore, waktu doa bagi umat Yahudi. Petrus dan Yohanes sedang menuju Bait Allah untuk beribadah, menunjukkan ketaatan mereka pada tradisi agama Yahudi, bahkan setelah menerima Roh Kudus. Gerbang Indah, tempat pria lumpuh itu berada, adalah salah satu pintu masuk utama ke Bait Allah, yang sering dilewati banyak orang.
Siapa Pria Lumpuh Itu?
Pria ini telah lumpuh sejak lahir, menunjukkan bahwa kondisinya bukan akibat penyakit atau kecelakaan, melainkan suatu cacat bawaan. Setiap hari, ia dibawa ke Gerbang Indah untuk mengemis, mencari nafkah dari belas kasihan orang-orang yang lewat. Ia tidak memiliki harapan untuk sembuh atau mengubah kehidupannya.
Petrus dan Yohanes: Alat di Tangan Tuhan
Respon Terhadap Permintaan Sedekah
Ketika pria lumpuh itu meminta sedekah kepada Petrus dan Yohanes, mereka tidak memberinya uang. Sebaliknya, Petrus menatapnya dan berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus orang Nazaret, berjalanlah!” Perhatikan bahwa Petrus tidak menyombongkan diri, melainkan menggunakan otoritas dalam nama Yesus.
Kuasa Nama Yesus
Petrus memegang tangan kanan pria itu dan membantunya berdiri. Seketika itu juga, kaki dan pergelangan kakinya menjadi kuat, dan ia melompat berdiri, berjalan, dan kemudian ikut masuk ke Bait Allah bersama Petrus dan Yohanes. Kesembuhan ini bukan karena kekuatan Petrus atau Yohanes, melainkan karena kuasa nama Yesus Kristus. Ini adalah bukti nyata dari kuasa Injil untuk mengubah hidup.
Reaksi Orang Banyak dan Makna Kesembuhan
Keheranan dan Kekaguman
Orang banyak yang menyaksikan mukjizat ini sangat terkejut dan kagum. Mereka mengenali pria itu sebagai pengemis yang sering duduk di Gerbang Indah. Kesembuhannya yang tiba-tiba dan total menjadi bukti yang tak terbantahkan tentang kuasa Allah yang bekerja melalui Petrus dan Yohanes. Hal ini membuka kesempatan bagi Petrus untuk berkhotbah tentang Yesus.
Kesempatan Berkhotbah
Petrus menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan bahwa kesembuhan itu bukan karena kekuatan mereka sendiri, melainkan karena iman dalam nama Yesus. Ia memberitakan Injil kepada orang banyak, menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan dan bahwa keselamatan hanya dapat ditemukan melalui iman kepada-Nya. Khotbah ini adalah pengantar bagi khotbah Petrus selanjutnya yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 3:12-26.
Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Kisah Ini
Kuasa Iman dalam Nama Yesus
Kisah ini mengajarkan kita tentang kuasa iman dalam nama Yesus Kristus. Iman yang sungguh-sungguh kepada Yesus dapat menghasilkan mukjizat dan mengubah hidup kita. Kita harus berani menggunakan nama Yesus untuk memberkati orang lain dan membawa kesembuhan, baik secara fisik maupun rohani.
Pentingnya Pelayanan dan Belas Kasihan
Petrus dan Yohanes tidak hanya memberikan uang kepada pria lumpuh itu, tetapi mereka memberinya sesuatu yang jauh lebih berharga: kesembuhan dan harapan. Kisah ini mendorong kita untuk melayani orang lain dengan belas kasihan dan memberikan apa yang kita miliki, bukan hanya secara materi, tetapi juga secara rohani.
Kesaksian dan Pemberitaan Injil
Kesembuhan pria lumpuh itu menjadi kesaksian yang kuat tentang kuasa Injil. Kita juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil kepada semua orang, menggunakan setiap kesempatan untuk berbagi tentang kasih dan kuasa Allah.
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 3:1-10 adalah kisah yang penuh dengan kuasa dan harapan. Melalui mukjizat kesembuhan pria lumpuh, kita melihat kuasa iman dalam nama Yesus, pentingnya pelayanan dan belas kasihan, serta panggilan untuk menjadi saksi Kristus. Mari kita belajar dari kisah ini dan membiarkan Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar dalam nama Yesus.
FAQ tentang Kisah Para Rasul 3:1-10
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Kisah Para Rasul 3:1-10:
Q: Mengapa Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah untuk beribadah setelah menerima Roh Kudus?
A: Mereka masih mengikuti tradisi agama Yahudi dan menunjukkan ketaatan mereka pada hukum Taurat. Namun, mereka juga menggunakan kesempatan ini untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi.
Q: Apa arti penting dari Gerbang Indah?
A: Gerbang Indah adalah salah satu pintu masuk utama ke Bait Allah, tempat banyak orang lewat. Hal ini memungkinkan pria lumpuh itu untuk meminta sedekah dari banyak orang.
Q: Mengapa Petrus tidak memberikan uang kepada pria lumpuh itu?
A: Petrus mungkin merasa bahwa pria lumpuh itu membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar uang. Ia memiliki keyakinan bahwa ia dapat menyembuhkan pria itu dalam nama Yesus.
Q: Apa peran iman dalam kesembuhan pria lumpuh itu?
A: Iman dalam nama Yesus Kristus adalah kunci utama dalam kesembuhan pria lumpuh itu. Petrus menyembuhkan pria itu dengan kuasa nama Yesus, dan kesembuhan itu terjadi karena iman pria itu dan orang-orang yang menyaksikannya.
Q: Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari?
A: Kita dapat belajar untuk beriman kepada Yesus, melayani orang lain dengan belas kasihan, dan memberitakan Injil kepada semua orang.
