Dispersip Tabalong Pacu Kualitas Literasi Desa Hingga 2025: Targetkan Akreditasi 31 Perpustakaan
Tabalong, Kalimantan Selatan – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tabalong memasang target ambisius untuk meningkatkan kualitas literasi di wilayahnya. Hingga tahun 2025, Dispersip menargetkan 31 perpustakaan desa dan sekolah di Tabalong berhasil meraih akreditasi. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk memastikan perpustakaan-perpustakaan tersebut memenuhi standar nasional dan memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat.
Kepala Dispersip Tabalong, [Nama Kepala Dispersip, jika ada], menyampaikan bahwa akreditasi perpustakaan adalah kunci untuk mengukur dan meningkatkan kualitas layanan. “Akreditasi bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan bukti komitmen kami untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Tabalong,” ujarnya. “Perpustakaan yang terakreditasi berarti memiliki koleksi buku yang relevan, fasilitas yang memadai, dan tenaga pengelola yang kompeten.”
Untuk mencapai target ini, Dispersip Tabalong telah menyiapkan sejumlah program dan inisiatif. Beberapa di antaranya meliputi:
- Pendampingan Intensif: Tim dari Dispersip secara rutin memberikan pendampingan kepada pengelola perpustakaan desa dan sekolah. Pendampingan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penataan koleksi, pengelolaan administrasi, hingga pengembangan program-program literasi yang menarik.
- Pelatihan Peningkatan Kapasitas: Dispersip menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pengelola perpustakaan. Materi pelatihan meliputi pengelolaan perpustakaan modern, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengembangan strategi promosi perpustakaan.
- Bantuan Koleksi Buku: Dispersip secara berkala memberikan bantuan koleksi buku kepada perpustakaan-perpustakaan yang membutuhkan. Bantuan ini diharapkan dapat memperkaya koleksi perpustakaan dan menarik minat baca masyarakat.
- Sosialisasi dan Advokasi: Dispersip aktif melakukan sosialisasi dan advokasi tentang pentingnya perpustakaan dan literasi kepada berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, sekolah, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.
Program-program ini dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh perpustakaan desa dan sekolah di Tabalong. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan anggaran, kurangnya tenaga pengelola yang terlatih, dan minimnya minat baca masyarakat.
Dengan upaya yang terarah dan berkelanjutan, Dispersip Tabalong optimis dapat mencapai target akreditasi 31 perpustakaan pada tahun 2025. Keberhasilan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, dan kemajuan masyarakat Tabalong secara keseluruhan.
