Ziarah Ke Makam Gus Dur: Mengenang Sang Guru Bangsa di Jombang
Gus Dur, nama yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. KH Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke-4 yang dikenal dengan pemikiran pluralis dan toleransinya, meninggalkan warisan berharga bagi bangsa. Setelah wafat, makam beliau di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, menjadi tujuan ziarah bagi ribuan orang dari berbagai kalangan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang ziarah ke makam Gus Dur, mulai dari makna spiritual, sejarah singkat, hingga tips perjalanan agar ziarah Anda lebih bermakna.
Mengapa Ziarah Ke Makam Gus Dur Begitu Populer?
Ziarah ke makam Gus Dur bukan sekadar kunjungan biasa. Lebih dari itu, ini adalah sebuah perjalanan spiritual, penghormatan kepada seorang tokoh bangsa, dan refleksi diri. Popularitas ziarah ini didasari oleh beberapa faktor:
Figur Gus Dur Sebagai Guru Bangsa
Gus Dur bukan hanya seorang presiden, tetapi juga seorang ulama, intelektual, dan aktivis yang gigih memperjuangkan demokrasi, toleransi, dan keadilan sosial. Pemikiran-pemikirannya yang progresif dan humanis tetap relevan hingga saat ini. Banyak orang datang ke makamnya untuk mencari inspirasi dan meneladani nilai-nilai luhur yang beliau perjuangkan.
Berkah dan Keberkahan
Bagi sebagian orang, ziarah ke makam seorang wali atau tokoh agama diyakini dapat mendatangkan berkah dan keberkahan. Gus Dur, dengan segala amal dan pengabdiannya, dipandang sebagai sosok yang dekat dengan Tuhan. Dengan berziarah, diharapkan doa-doa kita lebih didengar dan harapan-harapan kita dikabulkan.
Momentum Haul Gus Dur
Setiap tahun, diadakan haul Gus Dur untuk memperingati hari wafatnya. Acara ini dihadiri oleh ratusan ribu orang dari seluruh Indonesia. Momentum haul menjadi daya tarik tersendiri bagi peziarah untuk mengunjungi makam Gus Dur dan mengikuti rangkaian acara peringatan.
Sejarah Singkat Makam Gus Dur di Tebuireng
Makam Gus Dur terletak di kompleks pemakaman keluarga Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Pondok pesantren ini didirikan oleh kakek Gus Dur, yaitu KH Hasyim Asy’ari, seorang ulama besar dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Pemilihan lokasi makam di Tebuireng memiliki makna simbolis, sebagai penghormatan kepada leluhur dan sebagai pengingat akan akar budaya dan keagamaan Gus Dur.
Setelah wafat pada tanggal 30 Desember 2009, jenazah Gus Dur dimakamkan di samping makam kakeknya, KH Hasyim Asy’ari. Sejak saat itu, makam Gus Dur menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi setiap hari. Pemerintah dan pihak pondok pesantren terus melakukan pembenahan dan penataan area makam agar lebih nyaman dan layak bagi para peziarah.
Tips Perjalanan Ziarah Ke Makam Gus Dur
Agar ziarah Anda ke makam Gus Dur berjalan lancar dan bermakna, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:
- Perencanaan: Rencanakan perjalanan Anda dengan matang, termasuk transportasi, akomodasi (jika diperlukan), dan waktu kunjungan. Sebaiknya hindari hari-hari besar atau libur panjang, karena biasanya makam akan sangat ramai.
- Pakaian: Kenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Bagi wanita, sebaiknya mengenakan hijab.
- Adab Ziarah: Jaga kebersihan dan ketenangan selama berada di area makam. Berdoa dengan khusyuk dan hindari perbuatan yang tidak pantas.
- Akomodasi: Jika Anda berasal dari luar kota, banyak tersedia penginapan di sekitar Jombang, mulai dari hotel hingga homestay.
- Transportasi: Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, bus, atau kereta api untuk menuju Jombang. Dari stasiun atau terminal Jombang, Anda bisa menggunakan ojek atau taksi menuju Tebuireng.
- Makanan: Di sekitar Tebuireng banyak terdapat warung makan dan restoran yang menyajikan berbagai macam kuliner khas Jawa Timur.
- Jaga Kesehatan: Kondisi fisik yang prima sangat penting agar Anda dapat menikmati ziarah dengan baik. Pastikan Anda cukup istirahat dan mengonsumsi makanan yang bergizi.
Etika dan Adab Berziarah di Makam Gus Dur
Selain persiapan fisik dan logistik, penting juga untuk memperhatikan etika dan adab selama berziarah di makam Gus Dur. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Niat yang Tulus: Datanglah dengan niat yang tulus untuk mendoakan almarhum Gus Dur dan memohon berkah dari Allah SWT.
- Menjaga Kebersihan: Jangan membuang sampah sembarangan dan jagalah kebersihan area makam.
- Menghormati Peziarah Lain: Berikan kesempatan kepada peziarah lain untuk berdoa dan jangan membuat keributan.
- Tidak Berfoto Berlebihan: Hindari berfoto selfie atau membuat video yang berlebihan di area makam. Fokuslah pada berdoa dan merenungkan jasa-jasa Gus Dur.
- Berdoa dengan Khusyuk: Panjatkan doa-doa terbaik untuk almarhum Gus Dur dan keluarga. Mohonlah agar segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
Penutup
Ziarah ke makam Gus Dur adalah pengalaman spiritual yang mendalam dan bermakna. Selain sebagai penghormatan kepada seorang tokoh bangsa, ziarah ini juga menjadi sarana untuk merenungkan nilai-nilai luhur yang beliau perjuangkan, seperti toleransi, demokrasi, dan keadilan sosial. Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan memperhatikan etika berziarah, diharapkan perjalanan Anda akan lebih berkah dan membawa manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apakah ada biaya masuk untuk ziarah ke makam Gus Dur?
Tidak ada biaya masuk untuk ziarah ke makam Gus Dur. Namun, Anda mungkin perlu membayar parkir jika membawa kendaraan pribadi.
Kapan waktu terbaik untuk ziarah ke makam Gus Dur?
Waktu terbaik untuk ziarah adalah di luar musim liburan atau perayaan haul Gus Dur, agar tidak terlalu ramai.
Apakah ada penginapan di sekitar makam Gus Dur?
Ya, banyak tersedia penginapan di sekitar Jombang, mulai dari hotel hingga homestay dengan berbagai harga.
Apa saja oleh-oleh khas yang bisa dibeli di sekitar Tebuireng?
Anda bisa membeli oleh-oleh khas Jombang seperti jenang, kerupuk rambak, atau produk-produk hasil pertanian lokal.
Apakah boleh berziarah ke makam Gus Dur saat sedang haid?
Pendapat ulama berbeda-beda mengenai hal ini. Sebaiknya konsultasikan dengan ustadz atau ulama yang Anda percayai.
