Tata Cara Tawasul Ziarah Wali: Panduan Lengkap dan Mendalam
Ziarah wali merupakan tradisi yang mengakar kuat dalam budaya Islam di Indonesia. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada para tokoh penyebar agama Islam, ziarah wali juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantara (tawasul) para wali Allah. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang tata cara tawasul ziarah wali yang benar dan lengkap, meliputi adab, doa, dan manfaatnya.
Pengertian Tawasul dan Ziarah Wali
Apa Itu Tawasul?
Tawasul secara bahasa berarti perantara atau wasilah. Dalam konteks spiritual Islam, tawasul adalah memohon kepada Allah SWT melalui perantara orang-orang sholeh, seperti para nabi, rasul, sahabat, dan wali Allah. Tujuan tawasul adalah agar doa-doa kita lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Penting untuk diingat bahwa tawasul bukanlah menyembah perantara, melainkan menjadikan mereka sebagai wasilah agar doa kita lebih didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Mengapa Ziarah Wali?
Ziarah wali adalah mengunjungi makam para wali Allah sebagai bentuk penghormatan dan tabarruk (mencari keberkahan). Para wali Allah adalah orang-orang yang dekat dengan Allah SWT karena ketaqwaan, keikhlasan, dan ilmu yang dimilikinya. Dengan berziarah ke makam mereka, kita berharap mendapatkan keberkahan, syafaat, dan petunjuk dari Allah SWT. Ziarah wali juga menjadi momen untuk merenungkan kehidupan para wali dan meneladani akhlak mulia mereka.
Tata Cara Ziarah Wali yang Benar
Berikut adalah tata cara ziarah wali yang dianjurkan, menggabungkan adab, doa, dan niat yang tulus:
- Niat Ikhlas: Awali ziarah dengan niat ikhlas karena Allah SWT, bukan karena riya atau tujuan duniawi lainnya. Niatkan untuk menghormati para wali Allah dan memohon keberkahan dari Allah SWT.
- Bersuci: Sebelum berangkat, usahakan untuk berwudhu terlebih dahulu. Jika memungkinkan, mandilah sebelum berziarah.
- Berpakaian Sopan: Kenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Hindari pakaian yang mencolok atau berlebihan. Bagi wanita, disarankan untuk mengenakan hijab dan pakaian yang longgar.
- Adab di Area Makam:
- Ucapkan salam ketika memasuki area makam: “Assalamu’alaikum ya ahlal qubur.”
- Jaga kebersihan dan ketenangan di area makam. Hindari berbicara keras atau membuat keributan.
- Duduk dengan sopan dan khusyuk di dekat makam.
- Membaca Al-Quran dan Dzikir: Bacalah surat-surat Al-Quran, seperti Yasin, Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Lanjutkan dengan berdzikir, bertasbih, dan beristighfar. Pahala dari bacaan Al-Quran dan dzikir tersebut dihadiahkan kepada arwah para wali.
- Tawasul: Setelah membaca Al-Quran dan berdzikir, lakukan tawasul dengan menyebutkan nama para wali yang diziarahi. Mohonlah kepada Allah SWT melalui perantara para wali agar doa-doa kita dikabulkan. Contoh kalimat tawasul: “Ya Allah, dengan berkat karomah Syaikh [Nama Wali], kabulkanlah hajatku…“
- Berdoa: Panjatkan doa-doa yang kita inginkan kepada Allah SWT. Mohonlah ampunan, rahmat, petunjuk, kesehatan, rezeki, dan kebaikan dunia akhirat.
- Menjauhi Perbuatan Bid’ah dan Syirik: Hindari perbuatan bid’ah (perbuatan yang tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW) dan syirik (menyekutukan Allah SWT) selama berziarah. Jangan meminta langsung kepada para wali, melainkan meminta kepada Allah SWT melalui perantara mereka.
- Keluar dengan Sopan: Ketika meninggalkan area makam, ucapkan salam perpisahan dan berdoa agar Allah SWT menerima ziarah kita.
Doa-Doa yang Dianjurkan Saat Ziarah Wali
Selain doa-doa umum, berikut beberapa doa yang dianjurkan saat ziarah wali:
- Doa Pembuka: Al-Fatihah
- Doa untuk Arwah Para Wali: “Allahummaghfir lahum warhamhum wa’aafihim wa’fu ‘anhum…” (Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, maafkanlah mereka, dan berilah keselamatan kepada mereka…)
- Doa Tawasul: (Sesuai dengan tata cara tawasul yang disebutkan di atas)
- Doa Penutup: Doa sapu jagat: “Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannar.” (Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.)
Manfaat Ziarah Wali
Ziarah wali memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Meningkatkan kecintaan kepada para wali Allah.
- Mengingatkan kita akan kematian dan kehidupan akhirat.
- Mendapatkan keberkahan dan syafaat dari Allah SWT.
- Menambah ilmu dan wawasan tentang agama Islam.
- Mempererat tali silaturahmi dengan sesama peziarah.
Kesimpulan
Ziarah wali adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, khususnya bagi mereka yang ingin meningkatkan spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami dan mengamalkan tata cara tawasul ziarah wali yang benar, kita berharap dapat meraih keberkahan, syafaat, dan petunjuk dari Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apakah Tawasul Diperbolehkan dalam Islam?
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum tawasul. Sebagian ulama memperbolehkan tawasul dengan perantara orang-orang sholeh yang masih hidup atau sudah meninggal, dengan syarat tidak meyakini bahwa perantara tersebut memiliki kekuatan untuk memberikan manfaat atau mudharat, melainkan hanya sebagai wasilah kepada Allah SWT. Sebagian ulama lainnya melarang tawasul secara mutlak. Sebaiknya, pelajari lebih lanjut pendapat para ulama dan sesuaikan dengan keyakinan Anda.
Apakah Boleh Meminta Langsung kepada Wali Saat Ziarah?
Tidak diperbolehkan meminta langsung kepada wali. Mintalah hanya kepada Allah SWT. Jadikan para wali sebagai wasilah agar doa kita lebih didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Melihat Orang Melakukan Perbuatan Bid’ah di Makam Wali?
Jika melihat orang melakukan perbuatan bid’ah, sebaiknya mengingatkannya dengan cara yang baik dan bijaksana. Jika tidak memungkinkan, doakan saja agar Allah SWT memberikan hidayah kepadanya.
Apakah Ziarah Wali Harus Dilakukan Secara Rutin?
Tidak ada kewajiban untuk melakukan ziarah wali secara rutin. Ziarah wali adalah amalan sunnah yang dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada.
Adakah Waktu Terbaik untuk Melakukan Ziarah Wali?
Tidak ada waktu khusus yang ditetapkan untuk melakukan ziarah wali. Namun, sebagian orang memilih waktu-waktu tertentu yang dianggap lebih afdhal, seperti hari Jumat, bulan Ramadhan, atau saat peringatan haul para wali.
