Khutbah Jumat Tentang Puasa Tarwiyah Dan Arafah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jama’ah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT, tak terasa kita kembali dipertemukan dengan bulan Dzulhijjah, bulan yang penuh dengan keutamaan dan keberkahan. Di dalamnya terdapat ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi yang mampu. Namun, bagi kita yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji, Allah SWT memberikan kesempatan yang sama untuk meraih pahala yang besar melalui amalan-amalan sunnah, salah satunya adalah puasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum wukuf di Arafah, sedangkan puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari wukuf di Arafah. Pada khutbah Jumat kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai keutamaan, hikmah, dan tata cara pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah agar kita dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk meraih keberkahan di bulan Dzulhijjah ini.
Keutamaan dan Hikmah Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa Tarwiyah dan Arafah bukanlah puasa wajib, melainkan puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun sunnah, pahala yang dijanjikan bagi yang menjalankannya sangatlah besar. Mari kita telaah lebih lanjut keutamaan dan hikmah di balik kedua puasa ini.
Penghapus Dosa Setahun Lalu dan Setahun Mendatang
Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim). Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud dosa yang dihapus adalah dosa-dosa kecil. Keutamaan ini menjadi motivasi besar bagi kita untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini.
Meneladani Para Nabi dan Orang-orang Shalih
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan yang telah dilakukan oleh para nabi dan orang-orang shalih terdahulu. Dengan berpuasa, kita meneladani jejak mereka dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Memperoleh Keberkahan di Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang mulia, di mana amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Dengan menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah, kita memaksimalkan kesempatan untuk meraih keberkahan dan ridha Allah SWT.
Tata Cara dan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Dalam melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari niat hingga hal-hal yang membatalkan puasa.
Niat Puasa Tarwiyah
Niat puasa Tarwiyah dapat diucapkan pada malam hari sebelum berpuasa atau pada saat sahur. Lafadz niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala). Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Arafah
Sama seperti puasa Tarwiyah, niat puasa Arafah diucapkan pada malam hari atau saat sahur. Lafadz niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillahi ta’ala). Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Hal-hal yang membatalkan puasa pada dasarnya sama dengan puasa Ramadhan, seperti makan, minum, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri di siang hari, dan keluarnya darah haid atau nifas bagi wanita.
Hikmah Wukuf di Arafah dan Relevansinya Bagi yang Tidak Berhaji
Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji. Bagi yang tidak berkesempatan menunaikan ibadah haji, puasa Arafah menjadi pengingat dan penghubung spiritual dengan saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci.
Refleksi Diri dan Muhasabah
Hari Arafah adalah hari yang tepat untuk melakukan refleksi diri dan muhasabah atas segala perbuatan yang telah kita lakukan selama setahun terakhir. Kita memohon ampunan kepada Allah SWT dan berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Solidaritas dengan Jamaah Haji
Dengan berpuasa Arafah, kita merasakan sebagian kecil dari perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh para jamaah haji di Arafah. Kita menunjukkan solidaritas dan kepedulian kita kepada mereka.
Mengingat Hari Akhir
Padang Arafah yang luas dan dipenuhi oleh jutaan jamaah haji mengingatkan kita akan padang mahsyar di hari akhir. Ini menjadi pengingat agar kita senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi hari perhitungan.
Anjuran Amalan Lain di Bulan Dzulhijjah
Selain puasa Tarwiyah dan Arafah, terdapat banyak amalan lain yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Dzulhijjah untuk meraih pahala yang berlimpah.
Memperbanyak Dzikir dan Doa
Perbanyaklah membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. Panjatkan doa-doa terbaikmu kepada Allah SWT. Bulan Dzulhijjah adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
Bersedekah dan Berbagi
Manfaatkan kesempatan ini untuk bersedekah dan berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Sedekah di bulan Dzulhijjah akan dilipatgandakan pahalanya.
Menyembelih Hewan Qurban
Bagi yang mampu, menyembelih hewan qurban adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Daging qurban dapat dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan kaum dhuafa.
Menjaga Keikhlasan dalam Beribadah
Yang terpenting dalam setiap ibadah adalah keikhlasan. Luruskan niat hanya karena Allah SWT. Jauhi sifat riya’ dan sum’ah (ingin dipuji). Ibadah yang ikhlas akan diterima oleh Allah SWT dan mendatangkan keberkahan.
Jama’ah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya bulan Dzulhijjah ini dengan memperbanyak amalan ibadah, khususnya puasa Tarwiyah dan Arafah. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait puasa Tarwiyah dan Arafah:
Q: Apakah wajib berpuasa Tarwiyah dan Arafah?
A: Tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan (sunnah muakkadah).
Q: Jika tidak bisa berpuasa Arafah karena sakit, apakah ada penggantinya?
A: Tidak ada pengganti puasa Arafah. Namun, tetap bisa meraih pahala dengan memperbanyak dzikir, doa, dan sedekah di hari Arafah.
Q: Apakah boleh menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa Arafah?
A: Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Sebaiknya, tunaikan dulu qadha Ramadhan, kemudian berpuasa Arafah secara terpisah untuk mendapatkan pahala penuh dari keduanya.
Q: Apakah puasa Arafah hanya untuk yang tidak melaksanakan haji?
A: Iya, puasa Arafah dianjurkan bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji. Bagi jamaah haji, mereka disunnahkan untuk tidak berpuasa saat wukuf di Arafah agar memiliki kekuatan fisik yang cukup untuk menjalankan ibadah.
Q: Kapan waktu terbaik untuk mulai berpuasa Tarwiyah dan Arafah?
A: Mulai berpuasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah sesuai dengan kalender Hijriyah.
