Doa Setelah Ziarah: Memohon Keberkahan dan Ampunan
Ziarah kubur adalah tradisi penting dalam Islam yang memungkinkan kita untuk mengingat kematian, mendoakan para mendahului, dan mengambil pelajaran berharga tentang kehidupan. Setelah melakukan ziarah, penting untuk menutupnya dengan doa yang tulus. Doa setelah ziarah bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga bentuk penghormatan, permohonan ampunan, dan harapan akan keberkahan bagi diri sendiri dan orang yang telah wafat.
Makna dan Tujuan Doa Setelah Ziarah
Doa setelah ziarah memiliki beberapa makna dan tujuan yang mendalam:
Menghormati dan Mengenang Orang yang Telah Wafat
Doa adalah cara terbaik untuk menghormati dan mengenang orang yang telah meninggal. Dengan mendoakan mereka, kita menunjukkan bahwa kita tidak melupakan mereka dan terus berharap yang terbaik bagi mereka di alam sana.
Memohon Ampunan Dosa
Doa juga menjadi sarana untuk memohon ampunan dosa bagi orang yang telah wafat. Kita memohon kepada Allah SWT agar mengampuni segala kesalahan mereka dan menerima amal ibadah mereka.
Mengingatkan Diri Sendiri tentang Kematian
Ziarah kubur dan doa setelahnya adalah pengingat yang kuat tentang kematian. Hal ini membantu kita untuk merenungkan kehidupan kita sendiri, meningkatkan ibadah, dan mempersiapkan diri menghadapi kematian yang pasti datang.
Memohon Keberkahan bagi Diri Sendiri
Selain mendoakan orang yang telah wafat, kita juga dapat memohon keberkahan bagi diri sendiri. Kita memohon agar Allah SWT memberikan petunjuk, kekuatan, dan keberkahan dalam menjalani kehidupan.
Lafadz Doa Setelah Ziarah yang Dianjurkan
Sebenarnya tidak ada lafadz doa yang baku dan harus dibaca setelah ziarah. Kita bisa berdoa dengan bahasa kita sendiri, mengungkapkan apa yang ada di dalam hati kita. Namun, ada beberapa contoh doa yang sering diucapkan dan dianjurkan:
Doa Umum:
“Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ mudkhalahu waghsilhu bilma’i wats tsalji wal barad wa naqqihi minadh dhunubi wal khathaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzabil qabri wa fitnatihi wa min ‘adzabin naar.”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, bersihkanlah dia dengan air, salju, dan embun, bersihkanlah dia dari dosa dan kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, pasangannya dengan pasangan yang lebih baik, masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dia dari siksa kubur, fitnahnya, dan siksa neraka.”
Doa Khusus (Jika Mengenal Orang yang Diziarahi):
Kita juga bisa menambahkan doa-doa khusus jika kita mengenal orang yang diziarahi, misalnya menyebutkan namanya dan mendoakan kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukannya.
Tambahan:
Selain lafadz di atas, kita juga bisa membaca surat-surat pendek Al-Quran seperti Al-Fatihah, Yasin, atau Al-Ikhlas, dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang telah wafat.
Tata Cara dan Adab Berdoa Setelah Ziarah
Berikut adalah beberapa tata cara dan adab yang perlu diperhatikan saat berdoa setelah ziarah:
- Menghadap Kiblat: Sebaiknya menghadap kiblat saat berdoa.
- Khusyuk dan Tunduk: Berdoalah dengan khusyuk, merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
- Mengangkat Tangan: Angkatlah kedua tangan saat berdoa sebagai tanda permohonan.
- Berdoa dengan Suara Lembut: Berdoalah dengan suara yang lembut dan tidak mengganggu orang lain yang sedang berziarah.
- Memulai dan Mengakhiri dengan Pujian: Mulailah doa dengan memuji Allah SWT dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian akhiri doa dengan mengucapkan “Aamiin”.
Keutamaan Ziarah dan Doa Setelahnya
Ziarah kubur dan doa setelahnya memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Mengingatkan tentang kematian dan kehidupan akhirat.
- Mempererat tali silaturahmi dengan orang yang telah wafat.
- Mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
- Menghapus dosa-dosa.
- Melembutkan hati dan meningkatkan keimanan.
Kesimpulan
Doa setelah ziarah adalah bagian penting dari ibadah ziarah itu sendiri. Dengan berdoa, kita menghormati orang yang telah wafat, memohon ampunan dosa, dan memohon keberkahan bagi diri sendiri. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang makna dan tujuan doa setelah ziarah, serta membantu kita untuk mengamalkannya dengan benar.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar doa setelah ziarah:
Q: Apakah ada doa khusus yang harus dibaca setelah ziarah?
A: Tidak ada doa khusus yang wajib dibaca. Anda bisa berdoa dengan bahasa Anda sendiri, mengungkapkan apa yang ada di dalam hati Anda. Namun, ada beberapa contoh doa yang sering diucapkan dan dianjurkan, seperti yang telah disebutkan di atas.
Q: Bolehkah membaca Al-Quran di kuburan?
A: Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum membaca Al-Quran di kuburan. Sebagian ulama membolehkan dengan tujuan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang telah wafat, sedangkan sebagian ulama lainnya memakruhkan. Sebaiknya berkonsultasi dengan ustadz atau tokoh agama yang Anda percayai untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail.
Q: Apakah doa orang yang masih hidup bisa sampai kepada orang yang telah meninggal?
A: Ya, doa orang yang masih hidup bisa sampai kepada orang yang telah meninggal. Dalam Islam, doa adalah salah satu amalan yang dapat bermanfaat bagi orang yang telah wafat.
Q: Apakah boleh berdoa di depan kuburan orang non-muslim?
A: Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Sebagian ulama membolehkan berdoa untuk ampunan bagi orang non-muslim yang telah meninggal, dengan syarat orang tersebut tidak memusuhi Islam. Namun, sebaiknya menghindari berdoa di depan kuburan orang non-muslim jika hal itu dapat menimbulkan fitnah atau kesalahpahaman.
Semoga jawaban ini bermanfaat!
