Panduan Lengkap: Tata Cara Berziarah yang Benar dan Bermakna
Ziarah, atau mengunjungi makam, adalah tradisi yang kaya makna dan sarat akan nilai spiritual. Lebih dari sekadar kunjungan fisik, ziarah adalah momen untuk merenung, mendoakan, dan mengingat mereka yang telah mendahului kita. Di Indonesia, tradisi ziarah sangat kuat, terutama menjelang bulan Ramadan atau hari-hari besar Islam. Namun, penting untuk memahami dan melaksanakan tata cara berziarah yang benar agar kunjungan kita lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran agama.
Mengapa Berziarah Itu Penting?
Ziarah memiliki beberapa tujuan penting dalam kehidupan seorang muslim, antara lain:
-
Mengingat Kematian: Ziarah mengingatkan kita akan kefanaan dunia dan bahwa setiap manusia akan mengalami kematian. Ini mendorong kita untuk mempersiapkan diri dengan amal ibadah.
-
Mendoakan Ahli Kubur: Mendoakan orang yang telah meninggal adalah salah satu bentuk bakti anak kepada orang tua atau kerabat yang telah berpulang.
-
Mengambil Pelajaran: Melihat makam dan kondisi di sekitarnya dapat memberikan pelajaran tentang kehidupan dan pentingnya memanfaatkan waktu yang ada.
-
Mempererat Tali Silaturahmi: Ziarah seringkali dilakukan bersama keluarga dan kerabat, sehingga dapat mempererat tali silaturahmi.
Tata Cara Berziarah yang Benar
Berikut adalah tata cara berziarah yang benar dan sesuai dengan ajaran agama serta tradisi yang baik:
Persiapan Sebelum Berziarah
Sebelum berangkat berziarah, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
-
Niat yang Tulus: Niatkan ziarah semata-mata karena Allah SWT dan untuk mendoakan ahli kubur.
-
Berpakaian Sopan: Kenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Hindari pakaian yang mencolok atau berlebihan.
-
Bersuci: Disunnahkan untuk berwudhu sebelum berangkat ziarah.
-
Membawa Bunga atau Air Mawar (Opsional): Meskipun tidak wajib, membawa bunga atau air mawar adalah tradisi yang umum dilakukan di Indonesia. Ini sebagai bentuk penghormatan.
Adab Saat di Area Makam
Saat berada di area makam, perhatikan adab-adab berikut:
-
Mengucapkan Salam: Ucapkan salam kepada ahli kubur saat memasuki area makam. Contohnya: “Assalamualaikum ya ahlal qubur.”
-
Berjalan dengan Sopan: Jangan menginjak atau melangkahi makam. Berjalanlah dengan tenang dan hati-hati.
-
Tidak Berisik: Jaga ketenangan dan hindari berbicara keras atau berteriak-teriak di area makam.
-
Tidak Duduk di Atas Makam: Haram hukumnya duduk di atas makam atau menjadikannya sebagai tempat bersandar.
-
Menjaga Kebersihan: Jaga kebersihan area makam. Buang sampah pada tempatnya.
-
Tidak Melakukan Perbuatan Syirik: Hindari perbuatan yang mengandung unsur syirik, seperti meminta pertolongan kepada ahli kubur.
Doa Saat Berziarah
Berikut adalah doa yang bisa dibaca saat berziarah:
“Assalamualaikum ya ahlal qubur, yaghfirullahu lana wa lakum, antum salafuna wa nahnu bil atsar.”
(Semoga keselamatan tercurah kepada kalian wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni kami dan kalian, kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul.)
Selain doa di atas, Anda juga bisa membaca surat Al-Fatihah, surat Yasin, atau doa-doa lainnya yang ditujukan untuk ahli kubur.
Setelah Selesai Berziarah
Setelah selesai berziarah, sebaiknya melakukan hal-hal berikut:
-
Mendoakan Kembali: Sebelum meninggalkan area makam, panjatkan doa kembali untuk ahli kubur.
-
Berpamitan: Ucapkan salam perpisahan saat meninggalkan area makam.
-
Mengingat Tujuan Ziarah: Renungkan kembali tujuan ziarah dan berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Penutup
Berziarah adalah ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara berziarah yang benar, kita dapat memperoleh manfaat spiritual dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda yang ingin berziarah dengan khusyuk dan bermakna.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Sebagian memperbolehkan dengan catatan menjaga adab dan tidak menyentuh mushaf Al-Qur’an. Sebagian lain tidak memperbolehkan.
Membawa bunga saat berziarah hukumnya mubah (boleh), bukan wajib. Ini adalah tradisi yang baik sebagai bentuk penghormatan.
Tidak ada waktu khusus yang ditetapkan. Namun, sebagian ulama menganjurkan berziarah pada hari Jumat atau menjelang bulan Ramadan.
Anda bisa berdoa dengan bahasa Indonesia atau bahasa yang Anda pahami. Yang terpenting adalah doa yang tulus dan ikhlas.
Menangis saat berziarah diperbolehkan, terutama jika itu karena mengingat dosa-dosa atau karena rindu kepada ahli kubur. Namun, hindari meratap atau berlebihan dalam menangis.
