Doa Ziarah Kubur NU: Panduan Lengkap dan Maknanya
Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, termasuk dalam kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Bukan sekadar mengunjungi makam, ziarah kubur adalah kesempatan untuk mendoakan ahli kubur, mengingat kematian, serta mengambil pelajaran dari kehidupan dunia yang fana. Artikel ini akan membahas secara lengkap doa ziarah kubur NU, tata cara yang dianjurkan, serta makna mendalam di balik amalan ini.
Mengapa Ziarah Kubur Dianjurkan dalam NU?
Nahdlatul Ulama (NU) sangat menjunjung tinggi tradisi ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua, keluarga, guru, dan para pendahulu. Ziarah kubur bukan hanya sekadar napak tilas, tetapi juga sebagai sarana untuk:
- Mendoakan ahli kubur agar diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan rahmat Allah SWT.
- Mengingat kematian sebagai pengingat bahwa setiap manusia akan kembali kepada Allah SWT.
- Meneladani akhlak mulia dan perjuangan para pendahulu.
- Mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan kerabat.
Tata Cara Ziarah Kubur NU yang Benar
Dalam tradisi NU, ziarah kubur memiliki tata cara yang dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan dan manfaat yang optimal. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah 1: Mempersiapkan Diri dengan Niat yang Ikhlas
Sebelum berangkat ziarah, pastikan Anda memiliki niat yang ikhlas karena Allah SWT, bukan karena riya atau tujuan duniawi lainnya. Niatkan untuk mendoakan ahli kubur dan mengambil pelajaran dari kehidupan mereka.
Langkah 2: Berpakaian Sopan dan Menutup Aurat
Saat ziarah kubur, hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat sesuai dengan syariat Islam. Hindari pakaian yang mencolok atau berlebihan.
Langkah 3: Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur
Ketika memasuki area pemakaman, ucapkan salam kepada ahli kubur. Salam yang umum diucapkan adalah:
“Assalamu’alaikum ya ahlal qubur.” (Semoga keselamatan tercurah atas kalian, wahai penghuni kubur).
Langkah 4: Membaca Doa Ziarah Kubur NU
Inilah inti dari ziarah kubur: membaca doa untuk ahli kubur. Berikut adalah doa ziarah kubur NU yang umum dibaca:
“Allahummaghfir lahum warhamhum wa’aafihim wa’fu ‘anhum wa akrim nuzulahum wawassi’ mudkhalahum waghsilhum bil maa’i wats tsalji wal baradi wanaqqihim minal khathaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Wa abdilhum daaran khairan min daarihim wa ahlan khairan min ahlihim wa zaujan khairan min zaujihim wa adkhilhumul jannata wa a’idzhum min ‘adzaabil qabri wa ‘adzaabin naar.”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah mereka, kasihanilah mereka, berilah mereka kesejahteraan, maafkanlah mereka, muliakanlah tempat tinggal mereka, luaskanlah tempat masuk mereka, bersihkanlah mereka dengan air, salju, dan embun, bersihkanlah mereka dari kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumah mereka dengan rumah yang lebih baik dari rumah mereka, keluarga mereka dengan keluarga yang lebih baik dari keluarga mereka, pasangan mereka dengan pasangan yang lebih baik dari pasangan mereka, masukkanlah mereka ke dalam surga, dan lindungilah mereka dari siksa kubur dan siksa neraka.”
Langkah 5: Membaca Surat-Surat Al-Quran
Selain doa di atas, sangat dianjurkan untuk membaca surat-surat Al-Quran, terutama Surat Yasin, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Pahala bacaan tersebut akan sampai kepada ahli kubur.
Langkah 6: Menyiram Air dan Menabur Bunga (Jika Diperbolehkan)
Menyiram air dan menabur bunga di atas kuburan adalah tradisi yang umum dilakukan. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai hukumnya, mayoritas ulama NU memperbolehkannya sebagai bentuk penghormatan dan kebersihan kuburan, asalkan tidak berlebihan dan tidak diyakini memiliki kekuatan magis.
Langkah 7: Menjaga Adab dan Ketertiban
Selama berada di area pemakaman, jagalah adab dan ketertiban. Hindari berbicara keras, tertawa berlebihan, atau melakukan tindakan yang tidak pantas. Hormati makam orang lain dan jagalah kebersihan lingkungan.
Makna Mendalam di Balik Ziarah Kubur
Ziarah kubur bukan sekadar ritual tanpa makna. Di balik amalan ini, terdapat hikmah dan pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Ziarah kubur mengingatkan kita akan:
- Kematian: Bahwa setiap manusia akan mengalami kematian, dan kehidupan dunia ini hanyalah sementara.
- Akhirat: Bahwa setelah kematian, ada kehidupan akhirat yang kekal, yang akan ditentukan oleh amal perbuatan kita selama di dunia.
- Pentingnya Beramal Saleh: Bahwa amal saleh akan menjadi bekal kita di akhirat, dan doa anak saleh akan sangat bermanfaat bagi orang tua yang telah meninggal dunia.
- Kebersamaan: Bahwa kita semua adalah bagian dari umat Islam yang saling mendoakan dan membantu, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Dengan memahami makna mendalam di balik ziarah kubur, diharapkan kita dapat melaksanakan amalan ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, sehingga mendapatkan keberkahan dan manfaat yang optimal.
Penutup
Doa ziarah kubur NU adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi Islam di Indonesia. Dengan memahami tata cara dan makna di baliknya, kita dapat melaksanakan ziarah kubur dengan benar dan khusyuk, sehingga mendapatkan keberkahan dan manfaat bagi diri sendiri maupun ahli kubur. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang amalan ziarah kubur.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apakah hukum ziarah kubur dalam Islam?
Ziarah kubur hukumnya sunnah (dianjurkan) dalam Islam. Dulu, Rasulullah SAW melarang ziarah kubur karena khawatir umat Islam terjerumus dalam kesyirikan. Namun, setelah iman umat Islam kuat, Rasulullah SAW memperbolehkan ziarah kubur dengan tujuan untuk mengingat kematian dan mendoakan ahli kubur.
Apakah boleh ziarah kubur setiap hari?
Tidak ada larangan untuk ziarah kubur setiap hari, namun sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan sehingga melalaikan kewajiban lainnya.
Apa saja adab yang perlu diperhatikan saat ziarah kubur?
Adab saat ziarah kubur antara lain: berpakaian sopan, mengucapkan salam, tidak menginjak kuburan, tidak berbicara keras, tidak berbuat kerusakan, dan menjaga kebersihan.
Apakah doa ziarah kubur harus dibaca dalam bahasa Arab?
Membaca doa ziarah kubur dalam bahasa Arab lebih utama, namun jika tidak bisa, boleh membacanya dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain yang dimengerti.
Apakah pahala membaca Al-Quran saat ziarah kubur sampai kepada ahli kubur?
Mayoritas ulama Ahlussunnah wal Jama’ah berpendapat bahwa pahala membaca Al-Quran akan sampai kepada ahli kubur.
